‘Bensin’ dari sisa-sisa minuman manis

BAB I
PENDAHULUAN
A.Judul
Sisa minuman sebagai bahan bakar pengganti bensin           
B.LATAR BELAKANG

Tingginya harga bahan bakar minyak, salah satunya adalah bensin, membuat rakyat kecil semakin berat untuk menghadapi dinamika hidup sehari-hari. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para ahli untuk menghasilkan bahan bakar dari sumber lain sebagai bahan bakar alternatif. Salah satu yang sedang mendapat perhatian serius adalah pemanfaatan sumber nabati sebagai bahan bakar. Bahan bakar nabati selain ramah lingkungan, juga merupakan sumber bahan bakar yang bisa diperbarui karena sumber bahan bakar tersebut bisa ditanam dan dikembangkan.
Salah satu pencapaian positif dari penelitian tersebut adalah pemanfaatan bioetanol sebagai sumber bahan bakar. Beberapa sumber bahan baku yang bisa digunakan untuk memproduksi bioetanol tersebut diantaranya adalah beras, ubi, jagung, dan jarak.
Besarnya penggunaan etanol menjadi bahan bakar tidak lepas dari tumbuhnya kesadaran manusia terhadap dampak lingkungan. Bayangkan saja, BBM telah distempel sebagai sumber utama polusi dunia, sementara etanol (bioetanol) terbukti merupakan bahan bakar terbarui yang ramah lingkungan. Tidak hanya itu, biaya pembuatannya pun relatif lebih sederhana dan lebih murah, serta tidak harus berburu sampai ke lepas pantai untuk mendapatkan sumber minyaknya.
Di samping itu, kehadiran etanol mampu mengurangi beban impor BBM. Khusus untuk Indonesia, selain bisa mengatasi krisis bahan bakar rumah tangga seperti minyak tanah dan gas, juga bisa mendongkrak peningkatan jumlah tenaga kerja yang sangat luar biasa, dan sangat cocok dikembangkan di kawasan perkebunan tanaman pangan.

C.Rumusan masalah
    Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Definisi dari Bioetanol  ?
2.      Bahan bahan apa saja yang digunakan untuk membuat fermentasi bioethanol ?
3.      Jenis Mikroba apa yang digunakan dalam proses fermentasi bioethanol ?
4.      Bagaimana mekanisme pembuatan fermentasi bioethanol ?
5.      Bagaimana Manfaat bioetanol dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari ?

  



    D.Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dari bioetanol
2. Mengetahui bahan bahan apa saja yang digunakan untuk membuat fermentasi bioetanol
3. Mengetahui jenis mikroba apa yang digunakan atau terkandung dalam proses fermentasi bioetanol
4. Mengetahui Mekanisme proses pembuatan dan fermentasi bioetanol
5. Mengetahui manfaat dan fungsi bioetanol dalam kehidupan sehari-hari

      E. Manfaat
            Adapun manfaat makalah ini adalah :
1.      Sebagai bahan referensi dalam pemanfaatan sisa minuman
2.      Sebagai bahan referensi pembuatan bioetanol sebagai bahan pengganti bensin.
3.      Bioetanol dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak terutama bensin.
4.      Mengurangi pencemaran lingkungan dari sisa-sisa minuman.


BAB II
LANDASAN TEORI
A.Pengertian Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Produk bioetanol yang memenuhi standar, hampir bisa dikatakan tidak mempunyai efek samping yang merugikan selama dipakai memenuhi kriteria



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Alat dan bahan
1.Alat :
  - Fermentor sederhana
  - distilator
  - kompor
2. Bahan :
  - Sisa-sisa minuman dengan rasa manis
  - ragi roti
       - Urea atau NPK
B.Cara kerja :
  1. Siapkan fermentor. Bisa dibuat dari galon atau dari drum plastik ukuran 50-100L.
  2. Masukkan sisa minuman, sisa buah-buahan, gula pasir, tetes, atau bahan manis lainnya ke dalam fermentor.
  3. Tambahkan Urea dan NPK secukupnya.
  4. Tambahkan ragi roti ke dalam fermentor secukupnya.
Pembuatan Bioetanol
       Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, Fermentasi, dan Destilasi (Pemurnian).
a.    Persiapan bahan baku
Persiapan bahan baku dilakukan untuk mendapatkan glukosa. Glukosa diperoleh   melalui 2 tahap yaitu delignifikasi dan hidrolisa. Pada tahap delignifikasi akan menghasilkan selulosa. Selulosa akan diproses lebih lanjut dengan proses hidrolisa sehingga akan dihasilkan glukosa. Untuk bahan molase (tetes) dapat langsung ditambahkan yeast (ragi) tanpa perlu melalui proses delignifikasi dan hidrolisis.
·         Delignifikasi
Dalam proses pembuatan bioetanol lignin merupakan salah satu bagian yang mengayu dari tanaman seperti janggel, kulit keras, biji, bagian serabut kasar, akar, batang dan daun. Lignin mengandung substansi yang kompleks dan merupakan suatu gabungan beberapa senyawa yaitu karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahap delignifikasi ini akan dihasilkan selulosa. Selulosa merupakan polisakarida yang didalamnya mengandung zat-zat gula. Proses pemisahan atau penghilangan lignin dari serat-serat selulosa disebut delignifikasi atau pulping.
Proses pemisahan lignin dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
-  Cara mekanis
-  Cara kimia
  Cara semikimia
·         Hidrolisa
Prinsip dari hidrolisis pati ini pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan rantai polimer tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis, kimiawi ataupun kombinasi keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar dibandingkan hidrolisis secara kimiawi dan fisik dalam hal spesifitas pemutusan rantai polimer pati. Hidrolisis secara kimiawi dan fisik akan memutus rantai polimer secara acak, sedangkan hidrolisis enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada percabangan tertentu. Sedangkan untuk pembuatan etanol dengan bahan baku selulosa, hidrolisisnya meliputi proses pemecahan polisakarida di dalam biomassa lignoselulosa, yaitu: selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyusunnya.
Hidrolisis sempurna selulosa menghasilkan glukosa, sedangkan hemiselulosa menghasilkan beberapa monomer gula pentose (C5) dan heksosa (C6). Hidrolisis dapat dilakukan secara kimia (asam) atau enzimatik. Meskipun demikian, produk akhir etanol yang dimaksudkan merupakan konversi dari glukosa yang didapat baik dari pati maupun selulosa. Di dalam metode hidrolisis asam, biomassa lignoselulosa dipaparkan dengan asam pada suhu dan tekanan tertentu selama waktu tertentu, dan menghasilkan monomer gula dari polimer selulosa dan hemiselulosa. Beberapa asam yang umum digunakan untuk hidrolisis asam antara lain adalah asam sulfat (H2SO4), asam perklorat, dan HCl. Asam sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti dan dimanfaatkan untuk hidrolisis asam. Hidrolisis asam dapat dikelompokkan menjadi: hidrolisis asam pekat dan hidrolisis asam encer (Taherzadeh & Karimi, 2007). Hidrolisa merupakan proses antara reaktan dengan menggunakan air supaya suatu persenyawaan pecah atau terurai. Reaksi hidrolisa yaitu :
(C6H10O5)n + nH2O               nC6H12O6
  Selulosa          Air                   Glukosa
Zat - zat penghidrolisa ada beberapa rnacam, antara lain :
§ Air
§ Asam
§ Basa
§ Enzim
b.    Fermentasi
Tahap selanjutnya pada produksi bioetanol adalah proses fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Pada proses fermentasi penguraian bahan - bahan karbohidrat tidak menimbulkan bau busuk dan menghasilkan gas karbondioksida. Suatu fermentasi yang busuk merupakan fermentasi yang mengalami kontaminasi.
Fermentasi pembentukan alkohol dari gula dilakukan oleh mikroba. Mikroba yamg biasa digunakan adalah Saccharomyces cereviseae. Perubahan yang terjadi biasanya dinyatakan dalarn persamaan berikut:
C6H12O6 + Saccharomyces cereviseae             2 C2H5OH + 2 CO2
Gula sederhana   +    ragi (yeast)                        alkohol   +   karbondioksida
Yeast tersebut dapat berbentuk bahan murni pada media agar - agar atau dalam bentuk yeast yang diawetkan (dried yeast). Misalnya ragi roti dengan dasar pertimbangan teknik dan ekonomis, maka biasanya sebelum digunakan untuk meragikan gula menjadi alkohol, yeast terlebih dahulu dibuat starter.
Tujuan pembuatan starter adalah :
§  Memperbanyak jumlah yeast, sehingga yang dihasilkan lebih banyak, reaksi       biokimianya akan berjalan dengan baik.
§  Melatih ketahanan yeast lerhadap kondisi must.
Untuk tujuan tersebut yang perlu diperhatikan adalah zat asam yang terlarut. Karena itu botol pembuatan starter cukup ditutup dengan kapas atau kertas saring, dikocok untuk memberi aerasi. Aerasi ini penting karena pada pembuatan starter tidak diinginkan terjadinya peragian alkohol.
C6H12O6 +  6O2                6CO2 + 6H2O + energi
c.     Pemurnian / Destilasi
Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat dilakukan dengan destilasi. Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses ini  dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi.Destilasi dapat dilakukan pada suhu 80°C, karena titik alkohol 78°C. sedangkan titik didih air 100oC.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol).  5. Aduk hingga tercampur merata, dan biarkan sampai fermentasi berjalan sempurna.





BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai kelebihan dibandingkan BBM. Berdasarkan siklus karbon, etanol dianggap lebih ramah lingkungan karena CO2 yang dihasilkan oleh hasil buangan mesin akan diserap oleh tanaman. Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran karena mengandung 35% oksigen, selain itu juga etanol ramah lingkungan karena emisi gas buangannya seperti kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas lain rendah (19-25%). bensin premium memiliki angka oktan 88. Beberapa keunggulan lain yang dapat diperoleh dari bioethanol sebagai bahan bakar adalah nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking, pembakaran tidak menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat karsinogen, serta mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin, mengurangi emisi fine-particulates yang membahayakan kehidupan manusia. Akan tetapi penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak memunyai kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih dahulu jika ingin meenggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada kemungkinan etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun.
Selain dapat menggantikan fungsi dari bahan bakar minyak bioetanol juga mempunyai banyak manfaat lainnya, yaitu :
-        Sebagai bahan dasar minuman beralkohol
-        Sebagai bahan kimia dasar senyawa organic, pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat, antidote beberapa racun
-        Sebagai antiseptic, pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius
-        Digunakan untuk pembuatan beberapa deodoran

B.     Pembahasan
      Dampak Pembuatan Bioetanol
Dampak positif-negatif dari pembuatan bioetanol terhadap lingkungan produksi bioetanol dari tanaman dan penggunaannya pada mesin mobil akan menciptakan siklus karbondioksida yang berarti akan mengurangi laju pemanasan global dan pembakaran yang lebih sempurna ketika dicampur etanol 10% saja akan memperbaiki kualitas udara di kota-kota padat lalu lintas bioetanol menjadi pilihan yang paling murah.
Sisi negatifnya produksi bioetanol secara besar-besaran berpotensi menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati melalui monokultur bahan baku berikut praktek-praktek pertanian yang merusak kualitas lahan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Bioethanol dihasilkan karena proses fermentasi gula dari karbohidrat dengan menggunakan bantuan  mikroorganisme. Bioetanol berasal dari sumber hayati yaitu dari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku seperti tebu, nira sorgum, ubi kayu, garut, ubi jalar, sagu, jagung, jerami, bonggol jagung dan kayu.
Bakteri pada pembuatan bioetanol terbentuk pada proses fermentasi dengan menggunakan yeast. Mikroba yang dapat digunakan dalam pembuatan etanol adalah Saccharomyces cerevisiae, Clostridium thermocellum, dan Zymomonas mobilis. Produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, fermentasi, dan destilasi (pemurnian).
Secara umum bioethanol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, bahan dasar minuman beralkohol, bahan kimia dasar senyawa organik, dan dimanfaatkan dalam industri farmasi dan kosmetik
B.     Saran

 Dari pembuatan proposal ini, diharapkan masyarakat dapat menambah pengetahuan mengenai pembuatan bioetanol. Serta dapat mensosialisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

TANAMAN PENGHIJAUAN



Tata Cara Penanaman Pertamanan
Tanaman Pohon
1.
Gali lobang 50 x 50 x 50 cm.
2.
Galian sebelah atas dipisahkan dengan galian sebelah bawah.
3.
Lobang dibiarkan terbuka selama 1 minggu.
4.
1/2 bagian tanah galian dikembalikan ke lobang.
5.
Lapisan tanah atas dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 1 pengki (1/4 m3)
6.
Ambil bibit yang akan ditanam setelah disiram terlebih dahulu dan dikeluarkan dari pembungkusnya dengan hati-hati, kemudian ditanam tegak lurus.
7.
Tanah galian yang telah dicampur pupuk kandang ditimbun di sekitar bibit dan dipadatkan.
8.
Beri steger (penunjang) agar tidak roboh dan tumbuh dengan lurus, dan disiram sampai penuh.
9.
Jarak tanam pohon minimal 6 (enam) meter sedangkan jarak ke selokan minimal 1 (satu) meter.
Tanaman Perdu
Sama dengan tanaman pohon, hanya ukuran lubang lebih kecil dibandingkan dengan pohon. Lebih kurang separuh tanaman pohon dengan demikian campuran pupuk kandang juga sebagian.
Tanaman Penutup
Tanaman penutup tidak memerlukan pembuatan lubang, tetapi tanah langsung diolah sedalam 30 cm. Kemudian dibiarkan lebih kurang 1 (satu) minggu, lalu dicampur pupuk kandang. Untuk 1 (satu) meter persegi dicampur/ditebarkan pupuk kandang sebanyak 1/4 m3 dan diaduk sampai rata. Gunakanlah pupuk kandang yang sudah kering.
Tanaman Dasar
Hampir sama dengan tanaman penutup, tetapi untuk tanaman dasar sebaliknya tanah dicampur dengan pasir agar tanah lebih gembur. Setelah lempengan rumput ditanam diratakan permukaannya dengan dipukul pakai kayu atau alat lainnya sampai rata.
Tanaman Pot
Pilih pot yang sesuai dengan jenis tanaman. Tanaman yang lebih tanah air dapat ditanam pada pot yang kurang porositasnya sedangkan tanaman yang kurang tahan terhadap air pakailah pot tanah.
Campuran media dipakai yang gembur agar akar mudah menembus tanah dan di dalamnya tersedia oksigen yang cukup. Campuran media yang baik terdiri atas pasir, tanah, humus/pupuk kandang/kompos dengan komposisi sesuai dengan jenis tanaman.
Memperbanyak tanaman dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
1.
Secara generatif (kawin) dengan menggunakan biji
2.
Secara vegetatif :
a. Dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman
- Slolon : bagian batang yang keluar dari ketiak daun pada dasar yang menjalar sepanjang permukaan.
- Umbi batang : batang berdaging dalam tanah dengan beberapa mata tunas.
- Akar tunggal, batang yang tumbuh dalam tanah mengandung mata tunas dan tunas-tunas dapat menghasilkan akar adventif.
- anak tanaman
 Tunas samping yang berkembang dari batang bawah
- Suring
 Daging batang dalam rumah yang merupakan lembaran-lembaran daging tersebut yang berserat.
b. Bunga stek
- Stek pucuk : diambil dari pucuk batang panjang 5-10cm.
- Stek Cabang : diambil dari cabang berkayu keras panjang 10-15 cm.
- Stek Daun : bagian yang ditanam tangkai daunnya.
- Stek Mata tunas : bagian batang yang mengantung mata tunas.
c. Mencangkok
Bahan stek yang masih bersatu dengan batang induknya, batang disayat kulitnya + 3-5 cm.lalu kambiumnya dikerok sampai bersih dan dibiarkan kering selama 2 (dua) minggu kemudian ditutup dengan tanah subur dan dibungkus dengan plastik/sabut kelapa. Sekitar satu bulan akar akan keluar dan dipotong siap untuk ditanam.
d. Okulasi
Penyatuan satu mata tunas yang disisipkan dibawah kulit kayu dari batang bawah.
e. Enten/menyambung
Menyatukan batang dari satu tanaman dengan tanaman lain yang masih satu jenis sehingga tumbuh besar.
Salah satu cara untuk menjadikan lingkungan lebih asri yaitu dengan penanaman tanaman melalui wadah yaitu dengan pot.
Tanah yang diletakkan dalam pot hendaklah gembur dan mempunyai derajat bersama buah serta banyak mengandung hama.
Pot yang baik adalah berasal dari tanah liat.
Penanaman tanaman dalam pot

-
Pot yang dipakai sebaiknya bersih dan untuk pot baru direndam lebih dahulu 1/2 jam.
-
Mempergunakan bahan penutas (pecahan genting, batu bata) setinggi 1/5 tinggi pot.
-
Mempergunakan pot sesuai kebutuhan.
-
Tanah asal yang ada pada tanaman diikutsertakan
-
Masukkan tanah campuran dengan hati-hati ke dalam pot
-
siram pot dengan air sampai jernih.

Pemeliharaan tanaman pot
1.
Penyiraman dapat dilakukan 1 kali dalam sehari (untuk musim kemarau 2 kali sehari).
2.
Penempatan pada tanah yang kurang memenuhi syarat kecuali untuk menanam bunga.
3.
Pemangkasan dilakukan untuk :
a.      Mempertahankan keindahan
b.      Batang atau cabang yang rusak.
c.      Cabang yang diharapkan merangsang timbulnya kuncup baru
d.      Tunas-tunas liar
e.      Cabang yang tumbuh tidak teratur
f.       Daun yang rusak.
4.
Pemberantasan hama dan penyakit
Dilakukan bilamana sangat perlu, boleh dibunuh langsung.
Untuk hama yang sukar diberantas, misalnya butir tanaman cycas dengan pestisida Basudin seminggu 2 kali dengan dosis 1 liter air dicampur 2CC Basudin.
Beberapa tanaman yang dapat dipakai sebagai tanaman pot
1.
Tanaman hias bersyarat
- Bogenvil - Casa blanca - Mawar - Melati - Nusa Indah - Lantana - Kamboja -Kemunig - Kenanga Pendek - Cempaka Kembang Merah.
2.
Tanaman hias berfungsi ganda (sabagai obat)
- Bluntas - Cempaka - Bunga pukul empat - Culan - Dinding Ari - Gendola - Lidah Buaya - Pandan - Miana - Melati - Kaca Piring - Keci Beling - Kemuning - Kumis Kucing - Kembang Jelang - Saga Rambat - Sambang Darah - Sirih-Blimbing Wuluh - Kenanga Pendek.
3.
Tanaman yang mudah perawatannya
- Jenis-jenis anjungan - Air Mata Pengantin - Bougenvil - Bambu Jepang - Drasaena - Nona Makan Sirih - Pohon (Jepang-Kol-Kangkung-Seledri-Maregu) - Kamboja - Kemuning - Kumis Kucing - Pakis Kelabung - Pakis Kol - Jenis-jenis Puring - Sirih Gading - Walisongo - Beluntas - Bering.
Kendala yang dihadapi :
- Masalah keterbatasan tempat
- Keterbatasan biaya untuk pengaturan pohon-pohon
- Masih rendah kesadaran manusia akan pentingnya penghijauanbagi kelangsungan lingkungan hidup.
- Masih kurangnya perawatan pohon-pohon penghijauan sehingga banyak pohon dipinggir jalan yang mati kekeringan di musim kemarau.


Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari kebutuhan akan tanaman. Lebih dari 15.000 olahan produk terbuat dari tanaman. Oksigen banyak dilepas dari tanaman, air banyak ditampung disekitar akar tanaman. Dengan tanaman ekosistem bisa terjaga, rantai makanan seimbang juga mampu meminimalisir dampak global warming yang saat ini mulai terasa disekitar kita. Namun kenyataan tidak berbanding lurus dengan tindakan seharusnya. Perambahan hutan sembarangan mulai terasa,

Penelitian Greenpeace  menyimpulkan bahwa hampir 3,5 Juta hektar hutan di Indonesia habis karena ulah manusia. Illegal Logging , pembukaan lahan dan juga kebakaran hutan menjadi satu alasan serius kenapa hutan di Negara ini semakin habis. Akibatnya bisa ditebak , bencana alam dimana-mana, sumber air mulai menghilang hingga udara yang mulai kotor.

Untuk itu banyak diantara kita dituntut memperbaiki ini semua, salah satunya dengan menerapkan konsep one man one tree, sebagai langkah awal melakukan reboisasi terhadap lingkungan hidup. Jalur-jalur hijau di kota diperbanyak , hingga gerakan penanaman dari dunia pendidikan dan lingkungan hidup.

Sebelum kita mulai menanam pohon tentu kita harus memilih manakah pohon yang layak untuk digunakan sebagai penghijauan atau pertanian. Pohon yang digunakan untuk penghijauan umumnya memilki kriteria sebagai berikut :


  1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinan matahari penuh. Jadi termasuk jenis-jenis pohon intoleran dan pionir , dengan kondisi rindang dan mampu menyerap karbonmonoksida dan polusi udara lainnya 
  2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh tingginya    dan agresif
  3.  Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak ringan
  4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan 
  5.  Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan mudah disimpan. 
  6. Khusus untuk penghijauan ditambah lagi dengan syarat harus disenangi oleh rakyat/masyarakat sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya karena bermanfaat.
  7. Bisa digunakan untuk menyimpan debet air dan menjaga lingkungan hidup disekitarnya
Biasanya pohon-pohon yang memenuhi kriteria diatas adalah pohon-pohon yang tidak berbuah, selain dikhawatirkan membahayakan orang lain, pohon berbuah lebih cocok digunakan untuk halaman daripada penghijauan dengan tujuan reboisasi dan mengurangi polutan. 

1.Terambesi (kihujan) 

Pohon trembesi atau disebut juga pohon kihujan (Samanea saman) merupakan salah satu pohon penghijauan terbaik. Pertumbuhannya cepat, batangnya besar , kuat dan bentangan kanopinya lebar dan mampu menyerap 28 Ton Co2 pertahunnya. Trembesi bisa  hidup didaerah yang kritis dan memiliki keasaman yang tinggi.Penelitian membuktikan , pohon terambesi yang ditanam di lahan satu hektar dapat mengikat 0,6 Ton Oksigen perhari. Pohon ini unggul menanggulangi banjir , mampu menyimpan 900 meter kubik air juga menyalurkan 4000 liter air perhari.  Selain sebagai tanaman penghijauan,  berdasarkan penelitian Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Trembesi dapat digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Ekstrak daun Trembesi dapat menghambat pertumbuhan mikrobakterium Tuberculosis (Perry, 1980) yang dapat menyebabkan sakit perut. Trembesi juga dapat digunakan sebagai obat flu, sakit kepala dan penyakit usus Namun pohon ini lebih cocok ditanam disekitar taman kota atau dilapangan yang lebar, selain memakan tempat. Jaringan Akar pohon terlalu besar dan menjangkau jauh kesekitar, sehingga merusak jalan atau bangunan. 

2. Mahoni 

Pohon mahoni  (Swietenia sp)sangat cocok untuk penghijauan di sekolah , jalan raya atau lingkungan . Selain pertumbuhannya yang cepat, perawatan yang mudah . Pohon mahoni juga dikenal rakus menyerap air. pertumbuhan pohon mahoni bisa mencapai 50 Meter. Kemampuan filterisasi udara mahoni juga cukup diacungi jempol, pohon mahoni bisa menyerap 47 - 69 % Polusi udara disekitarnya.  Kayunya kuat dan sering dijadikan perabot rumah tangga.  Selain itu , buah mahoni juga dapat dijadikan banyak obat  juga penangkal radikal bebas. Getahnya sering dijadikan bahan baku lem. Dan daunnya bisa digunakan sebagai pakan ternak. Hanya saja kita perlu sedikit rajin membersihkan sampah dari biji dan daunnya yang harus kita kerjakan lebih sering dari pohon yang lain.

3. Bambu 



Bambu sering di Sandingkan dengan sarang ular atau binatang berbahaya lain, tapi jika kita menatanya dengan baik , bambu merupakan tanaman penghijauan yang istimewa. Walaupun dia termasuk dalam jenis rerumputan dengan batang berongga , beruas-ruas dan berakar serabut. Namun bambu adalah penyerap polutan yang handal, pengikat dan pemfilter air yang baik , dan yang pasti juga penghasil oksigen yang besar. Layaknya AC alam , mampu mampu menurunkan suhu yang ada disekitarnya. Dan mampu tumbuh hingga berada di ketinggian 3800 mdpl. Pertumbuhan mampu tergolong cepat, dalam satu hari bambu bisa bertambah panjang lebih dari 30 cm dan masuk diusia dewasa pada 3 tahun.  Tanaman bambu memiliki akar rimpang yang sangat kuat. Struktur akar ini menjadikan bambu dapat mengikat tanah dan air dengan baik. Dibandingkan dengan pepohonan yang hanya menyerap air hujan 35-40% air hujan, bambu dapat menyerap air hujan hingga 90 %. Dan dimana ada hutan bambu, dibawahnya selalu tersimpan air yang bersih . Selain  bermanfaat untuk lingkungan , Bambu muda bisa jadikan sayuran yang sering kita sebut dengan rebung. Batangnya bisa dijadikan bahan dasar bangunan rumah dan perabot rumah tangga. Daunnya bisa menyembuhkan banyak penyakit seperti panas dalm , tenggorokan sakit , pakan ternak , terapi herbal dan sebagainya. Namun terkadang bambu tidak terlalu ramah untuk berteduh, jika belum dibersihkan secara baik batangnya sering menyebabkan iritasi dan gatal.

4. Angsana
Angsana (Pterocarpus indicus) atau terkadang disebut juga sono kembang. Pertumbuhan yang cepat , kayu yang kuat sering dimanfaatkan sebagai penghijauan dijalan raya atau lingkungan masyarakat. Angsana juga menghisap polutan dengan baik. Diameter batangnya mampu mencapai ukuran 350 cm dengan tinggi 40 meter. Pohon ini mudah diperbanyak dengan stek ranting. Rindang, pertumbuhan cepat dan multifungsi juga menjadi kelebihan pohon angsana. Dari kulit kayu , getah dan daunnya banyak dimanfaatkan untuk obat atau ramuan herbal. Kayunya juga berguna untuk digunakan sebagai mebel halus. Penanamannya yang mudah membuat pemerintah sering meletak angsana di Jalan-jalan besar perkotaan. 

5. Pohan akasia
Akasia berasal dari bahasa Yunani, "akis" yang berarti duri. Tanaman ini memiliki poling yang berbentuk seperti bantalan duri, Sama seperti pohon penghijauan yang lain, akasia ramah lingkungan dan mampu menahan air dengan baik . Akasia memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Akasia banyak digunakan sebagai pohon ornamen dan dalam industri parfum. Beberapa spesies akasia yang digunakan sebagai pohon hias diantaranya adalah Acacia dealbata, Acacia retinodes, Acacia xanthophloea, dan Acacia baileyana. Akasia juga banyak digunakan di bidang kedokteran. Acacia nilotica digunakan untuk mengobati masalah yang terkait dengan ejakulasi dini. Dalam metode pengobatan kuno, akar akasia yang direbus bisa digunakan sebagai pengobatan untuk rabies. Tanin yang diekstraksi dengan cara menguapkan kayu akasia umum digunakan sebagai astringent.

6. Beringin
Beringin yang bernama Latin Ficus benyaamia L, memiliki ketinggian rata-rata sekitar 20-25 m. Batangnya tegak, bulat, dengan permukaan kasar. Pada bagian batang ini keluar akar gantung.  Daunnya lebat dan cocok ditanam di pinggir perairan maupun ditaman kota. Beringin merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Selain itu keberadaan tanaman beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai indikator proses terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun. Bahkan ada jembatan yang terbuat dari akar pohon keluarga beringin, contohnya di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan – Sumatra Barat yang memiliki panjang 25 meter. Akar udara yang terletak pada bagian batang pohon beringin mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange. Memiliki rasa yang sedikit pahit, namun sejuk. Akar dan daun adalah bagian dari tanaman yang berkhasiat untuk mengatasi pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitas), nyeri pada rematik  sendi, dan luka terpukul (memar). Sementara daunnya berkhasiat menyembuhkan  influenza, radang saluran napas ( bronkitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut ( akut enteritis), disenteri, dan kejang panas pada anak.Namun masih banyak kepercayaan masyarakat bahwa menanam beringin berarti menanam sarang jin. Sehingga sebagian enggan menanam pohon ini. 

7. Asam Jawa
Asam jawa, asam atau asem (Tamarindus Indica)  adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam masakan Indonesia sebagai penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek. Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat.Pohon ini cocok untuk penghijauan , kayunya tidak mudah rapuh dan patah. Buah , akar dan batangnya sering dijadikan obat. Namun pertumbuhannya lebih lambat dari pohon penghijauan lain. 

6. Cemara Bundel

Tidak semua cemara memenuhi kriteria untuk penghijauan, namun cemara bundel layak kita pertimbangkan. Tingginya mencapai 20 m, penghisap polutan juga rindang sebagai tempat berteduh maupun hiasan didaerah perkarangan atau lapangan.

9. Pohon Jabon
Jabon (jati bongsor) memiliki segudang manfaat untuk penghijauan , hasil industri kerajinan maupun obat. Berikut dikutip dari wikipedia tentang pohon jabon :
  • Jabon adalah Tanaman Kayu Keras yang cepat tumbuh, Tanaman Jabon termasuk famili Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1000 meter dari permukaan laut, pada jenis tanah lempung, podsolik cokelat dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang ber-aerasi baik.
  • Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai 9 M dengan diameter (garis tengah ingkar batang) 11 cm. Pada usia antara 5 dan 6 tahun lingkar batangnya bisa mencapai 150 cm (diameter 40 cm sampai 50 cm), diameter pertumbuhan antara 5 cm sampai 10 cm/tahun. Pohon Jabon yang tumbuh dihutan pernah ditemukan mencapai tinggi 45 M dengan diameter lebih dari 100 cm.
  • Bentuk tajuk tanaman jabon seperti payung dengan sistem percabangan melingkar, daunnya tidak lebat, batang lurus silindris dan tidak berbanir dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
  • Batangnya bebas cabang sampai 60% dari keseluruhan tinggi batang, cabang rontok sendiri (self purning).Warna kayunya putih krem (kuning terang) sampai sawo kemerah-merahan.
  • Kayunya mudah dikeringkan, mudah dipaku dan di lem, susutnya rendah. Sangat mungkin dimanfaatkan oleh Industri Furniture, Plywood / Kayu Lapis, Batang Korek Api, Alas Sepatu, Papan, Peti, bahan kertas Kelas Sedang. Pohon Jabon usia 6 tahun sudah dapat di panen.
Dengan kecepatan tumbuh , kekuatan kayau dan penyerap polutan handal , tak heran jabon menjadi salah satu pilihan untuk penghijauan. 

10 . Johar 
Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Daunnya menyirip genap, 10 - 35 cm panjangnya; dengan tangkai bulat torak sepanjang 1,5 - 3,5 cm yang beralur dangkal ditengah poros tanpa kelenjar. Johar juga sering ditanam dalam sistem pertamanan campuran (agroforestri ) . Perakarannya yang luas mampu menahan air secara baik . Pohon ini juga dimanfaatkan sebagai obat cacingan , sawan , diabetes dan sebagainya. 

11. Palem Putri
Palem raja  dan palem putri cocok digunakan untuk penghijauan sekitar komplek perumahan atau tempat yang tidak membutuhkan ruang besar. Mampu hidup hingga ketinggian 1400 mdpl. tumbuhan ini tidak bercabang dan mampu tumbuh hingga 20 meter . Sebagai penyejuk udara palem raja juga sering digunakan sebagai pohon hias.  

12. Pohon Matoa 
Pohon ini berasal dari papua , terkenal dengan buahnya yang legit dan enak. Namun tidak hanya sebagai penghasil buah, matoa juga layak dijadikan tanaman penghijauan. Daunnya rimbun, cabangnya kuat . Penghisap polutan. Matoa mampu hidup hingga ketinggian 25 meter dengan diameter hingga 100 cm. Matoa bersifat fleksibel bisa ditanam didaerah daratan rendah maupun didataran tinggi .

13. glodokan tiang
 
Glodongan tiang memang tanaman yang tumbuh tegak menjulang, tingginya sampai 15 m, berbentuk kolomnar agak kerucut, simetris piramidal, tanpa cabang besar muncul dari batangnya. Cabang-cabang yang muncul umumnya kecil, lalu tumbuh menjuntai ke bawah (pendulous).tanaman ini mudah ditanam dan cepat tumbuh. Sampat saat ini ia hanya bisa diperbanyak melalui biji. Tumbuhnya yang lurus keatas sering dijadikan sebagai pembatas jalan.

14. Bungur  
Tanaman Bungur (Lagerstroemia) merupakan tumbuhan berwujud pohon atau perdu yang dikenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak indah.Perbanyakan anakannya dari biji yang keluar setelah proses pembungaan selesai. Bijinya berbentuk bulat berwarna coklat sebesar kelereng. Selain itu bisa juga diperbanyak dengan pencangkokan.mampu hidup ditanah gersang atau subur , bungur menjadi pilihan yang tepat untuk menggabungkan konsep tanaman hias. Bungur mampu hidup diketinggian 800 mdpl.  selain sebagai pohon penghijauan, Biji bungur digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.Sementara 
Kulit kayu digunakan untuk pengobatan :diare, disentri, dan kencing darah. Daun digunakan untuk pengobatan : kencing batu, kencing manis, dan  tekanan darah tinggi

15. Kiara payung
Pohon kiara payung (Fellicium Decipiens) merupakan pohon yang cocok ditanam pada penghijauan lingkungan rumah.  Pohon ini sangat rindang dan bertajuk  luas, memiliki tinggi hingga 11 meter, dengan Batang utama pohon tidak terlalu besar seperti Pohon Tanjung dan Pohon Mangga. kemampuannya dalam menyerap gas CO2 (riset Endes N. Dahlan) berada diurutan ke-5 di bawah pohon Trembesi, Cassia, Kenanga, Pingku dan Beringin.  Ranting-rantingya  tidak terlalu besar namun kuat dari terpaan angin. Pertumbuhan daun dari pohon Kiara Patung berbentuk bulat dan simetris secara otomatis tanpa perlu pemangkasan seperti jenis tanaman pagar teh-tehan. Tanaman pagar teh-tehan harus anda pangkas agar pertumbuhannya simetris dan teratur seperti halnya rambut manusia.

16. Pohon Tanjung

Pohon tanjung atau bunga Tanjung (Mimusops elengi)  Bunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat. Buahnya dapat dimakan Air rebusan pepagannya digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan pepagan beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat sakit kepala; daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan mulut Kulit akarnya mengandung banyak tanin dan sedikit alkaloid yang tidak beracun. Minyak yang diekstrak dari biji tumbuhan ini mengandung beberapa asam lemak. Akarnya yang dicampur dengan cuka dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. Kayunya padat, berat, dan keras. Kayu dari varietas parvifolia yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak dalam pembuatan perahu, untuk tangkai tombak dan tangkai perkakas lain, almari dan mebel, serta untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40 cm.Kayu tanjung juga baik untuk dijadikan bahan ukiran, patung, penutup lantai, jembatan, dan bantalan rel kereta api.

17. Pohon Dadap
Dadap merupakan Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1–2 mm) yang berwarna hitam  Tajuknya  atau membulat renggang, menggugurkan daun di musim kemarau.
Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebun kopi dan kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Juga baik digunakan sebagai tiang-tiang pagar hidup.Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan angin

18. Pohon Sengon
 
Sengon (Albizia chinensis) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia. Sifatnya yang meranggas dimusim kemarau namun sengon mampu menjadi pohon pelindung dengan mencapai tinggi 35-40 meter, kayunya bermanfaat untuk mebel.

19. Aren /Mergat  
Pohon aren cukup rindang dan anti polutan yang unik. selain ukurannya yang besar, Pohon aren bisa dimanfaatkan sebagai lumbung pendapatan yang mampu mensejahterakan masyarakat. Selain itu, pohon ini cukup toleran dengan tumbuhan sekitarnya, dan dapat tumbuh dengan baik di lereng gunung pada kemiringan hingga 70 derajat, pohon aren termasuk toleran terhadap tanaman sekitarnya.tidak seperti  pohon pinus tidak toleran, yakni membunuh segala tumbuhan di sekitarnya karena begitu rakus terhadap air.  Aren memang rakus menyimpan air , namun tidak membunuh tanaman sekitar. penyeimbang dan menanggulangi erosi terutama daerah aliran sungai dan gunung. Seluruh komponen yang ada dari pohon aren bisa dimanfaatkan